PENGELOLAAN KEBERSIHAN BERBASIS MASYARAKAT

 

Oleh: Ir. ERI WIDYO SAPTOKO, M.Si

Kepala Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Tata Kota Kota Magelang

 

Kebersihan merupakan salah satu masalah klasik yang dihadapi sebuah wilayah hunian. Mengubah perilaku warga masyarakat untuk hidup bersih bukanlah perkara mudah. Banyak dijumpai ada sebagian warga masyarakat yang kurang taat dalam mengikuti aturan-aturan yang berkaitan dengan kebersihan, terutama dalam membuang sampah yang tidak pada tempatnya.

Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang perlu dimanfaatkan. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir (end-of-pipe), yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat pemrosesan akhir sampah. Paradigma baru memandang sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomis dan dapat dimanfaatkan. Pengelolaan sampah dilakukan dengan pendekatan yang komprehensif dari hulu, sejak sebelum dihasilkan suatu produk yang berpotensi menjadi sampah, sampai ke hilir, yaitu pada fase produk sudah digunakan sehingga menjadi sampah, yang kemudian dikembalikan ke media lingkungan secara aman. Pengelolaan sampah dengan paradigma baru tersebut dilakukan dengan kegiatan pengurangan dan penanganan sampah.

Dalam pengelolaan kebersihan, peran serta masyarakat sangat diperlukan. Tanpa adanya partisipasi masyarakat, berbagai upaya yang dilakukan dalam pengaturan pengelolaan persampahan tidak akan berarti, sehingga perlu adanya dorongan kepada masyarakat untuk ikut berpartisipasi aktif dalam mengelola persampahan dan menjaga kebersihan lingkungan.

 

Kata kunci : pengelolaan kebersihan, sampah, masyarakat

 


Add comment


Security code
Refresh