JURU Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, menegaskan, hingga saat ini para ilmuwan belum berhasil menemukan obat atau vaksin yang defenitif, untuk mengobati pandemi virus corona.

Meskipun demikian, semua institusi penelitian ilmiah terus melakukan riset guna memutus mata rantai penularan COVID-19. Penelitian tersebut dilakukan secara integerasi di bawah naungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Peneliti masih berusaha mengembangkan riset tentang virus ini. Kita maklumi bahwa corona adalah virus yang baru, sehingga kita masih belum mendapatkan satu pengobatan atau vaksin yang definitif, sesuai dengan standar dunia," ujar Yuri dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (1/4/2020).

Sembari menunggu hasil penelitian tersebut, pemerintah tidak pernah bosan-bosannya mengimbau masyarakat agar selalu menerapkan konsep physical distancing serta beraktivitas di rumah saja.

"Patuhi betul tentang menjaga jarak lebih dari 2 meter. Edukasikan ini, sampaikan ini kepada tetangga, kepada keluarga kita," tegas Yuri, kemarin.

Sekadar infomasi, data terakhir yang dikeluarkan BNPB per Rabu (1/4/2020) pukul 12.00 WIB, ada total sebanyak 1.677 kasus positif COVID-19, 103 pasien dinyatakan sembuh, dan 157 orang dilaporkan meninggal dunia.

 Lebih lanjut Yuri menjelaskan, sejak ditetapkannya PP Nomor 21 Tahun 2020 tentang pembatasan social berskala besar oleh Presiden Joko Widodo, upaya tersebut sudah terbukti berhasil menekan penyebaran virus corona. Kendati demikian, Yuri tidak menampik bahwa peraturan ini juga harus dipadukan dengan peningkatan secara perseorangan, penelusuran kasus, pengujian sampel, termasuk pemeriksaan rapid test, disertai peningkatan peralatan di rumah sakit.

"Upaya yang dilakukan terus menerus dan terkoordinasi dengan semua sistem ini, ditujukan bukan hanya untuk menurunkan jumlah kematian pasien COVID-19 saja, tetapi juga memutus mata rantai serta mengurangi jumlah kasusnya," tutup Yuri.

REPOST (Baca : https://lifestyle.okezone.com/read/2020/04/01/481/2192521/peneliti-masih-berjibaku-kembangkan-riset-virus-corona-covid-19-di-berbagai-dunia?page=3)


Add comment


Security code
Refresh