MAGELANG – Akademisi dari IST Akprind Yogyakarta memonitor dan mengevaluasi (monev) enam produk kreasi dan inovasi masyarakat dalam kegiatan pengembangan dan penerapan produk teknologi dan inovasi.  Tidak berhenti sampai monev, tapi juga pendampingan sampai menghasilkan produk jadi.

                Bertempat di Kebon Semilir, Kamis (23/5), monev yang digagas Bidang Harmonisasi dan Inovasi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Magelang ini dipandu Kasubid Pengembangan dan Penerapan Teknologi (Bangraptek), Yetty Setiyaningsih. Ketua Jurusan Teknik Elektro IST Akprind Yogyakarta, Sigit Priyambodo ST MT mengatakan, monev ini bagian penting dari kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi dan inovasi. Utamanya, bagi enam peserta lomba Krenova (Kreasi dan Inovasi) yang menghasilkan enam karya. “Sebelum monev, kita sudah mendengarkan paparan dari para peserta. Kita ada enam dosen dari Akprind yang bertugas memonitor dan mengevaluasi karya-karya peserta ini,” ujarnya di sela monev. Bapak yang juga koordinator dosen pendamping ini menuturkan, semua karya peserta memiliki catatan penting untuk bisa ditindaklanjuti kemudian. Catatan-catatan ini tidak hanya dari tim, tapi juga dari pandangan, saran, dan kritik dari masyarakat saat dilaksanakan paparan. “Inventor atau inovator terkadang kan membuat produk secara otodidak. Secara keilmuan barangkali belum menguasai. Maka, kami dari akademisi bertugas memberikan masukan secara keilmuan terkait penerapannya,” katanya. Enam karya ini, katanya, memang masih perlu penyempurnaan lagi. Ia mencontohkan, alat pendidih air cepat tidak hanya sekadar memanaskan saja, tapi juga dihitung efisiensinya. Persyaratan secara teknis pun masih perlu disempurnakan lagi.

                “Secara keilmuan kita hitung juga sisi ekonomisnya, karena barangkali ke depan alat buatan mereka bisa untuk usaha atau bahkan dijual. Kami siap mendampingi peserta sampai menghasilkan produk jadi,” jelasnya. Enam karya yang dimonitor dan dievaluasi antara lain Rusend-Cut (alat pemotong dari plat bekas) karya Wiku dan Rusmiyati, Smart Electric Stove (kompor listrik dengan panel surya) karya Patra Agung, Bayu, dan Agung, dan Medical Examination Outdoor karya Damar Kuncoro Aji. Tiga karya lainnya, Pendidih Air Cepat karya Purwadi, Automatic Drying Portable karya Chamim Susanto, dan Net Desk (meja laptop portable) karya Rizaldi Alfian Nur. Kepala Balitbang Kota Magelang, Arif Barata Sakti mengutarakan, kerja sama dengan Akprind merupakan yang kedua kali dalam pendampingan karya-karya Krenova masyarakat. Masukan dari para dosen Akprind ini diharap mampu menyempurkan karya peserta. “Setelah ini, peserta akan paparan hasilnya lagi sebelum diseminasikan atau produknya dikenalkan ke masyarakat serta stakeholder,” jelasnya didampingi Kabid Harmonisasi dan Inovasi, Catur Adi Subagyo. (H88)