KOMPAS.com -Persaingan di pasar Asia Tenggara ke depan semakin berbasis pada inovasi. Hal ini menjadi salah satu syarat penting menyambut Komunitas Ekonomi ASEAN dua tahun ke depan. Dalam catatan Presiden Direktur SidoMuncul Irwan Hidayat, kemarin, inovasi itu menyangkut berbagai macam industri yang ada di kawasan itu. "Makanya, kami mengutamakan riset sebagai basis pengembangan," katanya. 

Lebih lanjut lanjut Irwan, perusahaan yang dipimpinnya adalah industri jamu yang menempatkan 20 persen dari total 4.000 karyawannya pada bidang riset dan pengembangan. 

Menurutnya, posisi ini menjadi penting untuk mengembangkan inovasi di setiap lini mulai dari hulu hingga hilir. "Di hulu, selalu ada upaya agar sumber-sumber bahan dasar produk dibudidayakan, bukan lagi mengumpulkan,"katanya.

Dalam pemaparan Irwan kemudian, sejak 20 tahun silam hingga kini, pihaknya sudah bekerja sama dengan lebih dari 100 kelompok tani untuk budidaya tersebut. Untuk skala industri jamu yang merupakan khas Indonesia, pembudidayaan dilakukan misalnya untuk tanaman jahe, temulawak, kunyit dan sebagainya.

Kemudian pada sektor hilir, riset dan inovasi juga diperkuat dengan 108 distributor. Cara ini ditempuh agar perusahaan sebagai prinsipal tidak tergantung kepada satu distributor.

Berangkat dari kekuatan itu, imbuh Irwan, pihaknya memang sudah siap untuk mencatatkan perusahaan di bursa efek (IPO). Salah satu yang menjadi penekanan agar lebih banyak masyarakat mengenal perusahaan yang memiliki pengalaman lebih dari 62 tahun itu. "Targetnya, IPO harus terwujud tahun 2013 ini,"demikian Irwan Hidayat.

 

Penulis : Josephus Primus

Editor : Josephus Primus

Sumber : http://internasional.kompas.com/read/2013/11/12/1908410/Persaingan.di.Pasar.Asia.Tenggara.Berbasis.Inovasi

 

Add comment


Security code
Refresh