Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) berhasil membuat inovasi alat pemetik mangga elektronik yang diberi nama Galah Mangga Elektronik (Gamanik).

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang (Polines) berhasil membuat inovasi alat pemetik mangga elektronik yang di beri nama Galah Mangga Elektronik (Gamanik).

Pembuatan alat ini dilakukan oleh Johan Bayu Prakoso mahasiswa prodi teknik Elektronika Polines angkatan 2014 selaku ketua tim dibantu dua anggotanya.

Penemuan tersebut berawal dari keprihatinan Johan terhadap penampilan mangga yang dirasa kurang sempurna ketika dijual sebagai buah segar, misalnya tergores, memar, serat pecah, banyak getah yang keluar dan lekat di kulit mangga dan lain sebagainya yang berakibat mempercepat proses pembusukan saat penyimpanan.

"Penyebabnya adalah cara pemanenan yang masih dilakukan dengan alat pemetik buah tradisional yang tidak dilengkapi dengan pisau pemotong yang tajam," ujar Johan dalam rilis yang dikirim kepada Tribun Jateng, Selasa (21/6/2016).

Dari segi bentuk, alat pemetik mangga tradisional tidak dapat diatur ukurannya sehingga terdapat beberapa kesulitan saat penggunaan, terutama untuk menjangkau posisi buah yang berbeda ketinggiannya. Bentuk yang panjang membuat alat pemetik buah sulit untuk dibawa dan disimpan. Selain itu, lanjut dia, penggunaan alat pemetik mangga tradisional terasa sulit dan melelahkan. Lantaran masih dibutuhkan tenaga manusia sehingga proses pemanenan terjadi kurang efektif dan efisien.

Dari hal tersebut, Johan terinspirasi untuk mengembangkan alat pemetik buah mangga modern yang dapat menjaga kualitas dan mutu buah mangga saat proses pemanenan dan kemudahan dalam proses penggunaannya.

"Galah Mangga Elektronik ini praktis dan ringkas karena berbasis scissors mechanism dengan pisau pemotong rotary yang dikendalikan secara radio frekuensi. Jadi kita tidak lelah seperti memakai galah tradisional," tandasnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Jateng, Selasa (21/6/2016), dengan judul: Mahasiswa Polines Temukan Alat Pemetik Mangga Elektronik

 

Editor : Caroline Damanik

Sumber : Tribun Jateng, Kompas.

 


Add comment


Security code
Refresh