Wakil Presiden ADB Bambang Susantono (Foto: MTVN/Eko Nordiansyah)

Metrotvnews.com, Jakarta: Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) berpandangan bahwa pembangunan kota pintar (smart city) tidak harus bergantung kepada pemerintah. Pasalnya, pembangunan smart city membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit sehingga kemampuan pendanaan pemerintah tidak bisa diandalkan.

"Harapan saya tentu untuk smart city ada hal yang spesifik. Jangan terpaku oleh proyek pemerintah," kata Wakil Presiden ADB Bambang Susantono, di Hotel Crowne Plaza, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Jika melihat pembangunan smart city di negara lain, lanjutnya, justru inisiatif yang muncul berasal dari sektor swasta. Bahkan, negara-negara Asia Tenggara lain juga telah menerapkan inisiatif pembangunan dari pihak swasta.

"Di negara lain justru pembangunan kota baru dilakukan oleh swasta sehingga tidak hanya mengandalkan proyek pemerintah. Bahkan, Vietnam dan Myanmar sudah melakukan tentang hal itu," jelas dia.

Dirinya menambahkan, jika pemerintah mulai menerapkan hal itu maka pemerintah hanya menjadi penyedia fasilitas seperti kemudahan perizinan dan insentif pengurangan biaya yang dikeluarkan oleh pihak swasta yang ingin mengembangkan konsep smart city.

"Jadi dengan kemudahan itu akan ada inderect effect di ekonominya yang akan tumbuh. Dampak tidak akan langsung dari kehilangan retribusi tapi ke depan meraka akan dapatkan keutungan dengan pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.

 

(ABD)

 

Sumber: Metrotvnews.com