Jakarta (ANTARA News) - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan inovasi pembangunan di daerah tidak bisa diseragamkan antara kota yang satu dan kota lainnya karena bergantung pada kebutuhan, kultur, dan sosiologis masyarakat di masing-masing wilayah. 

"Sekarang dengan kebebasan otonomi daerah kami (para kepala daerah) bisa berimprovisasi dan berinovasi mencari solusi-solusi yang pas, di Bandung begini caranya, di Bantaeng begini caranya. Akan tetapi, kalau diseragamkan, tidak cocok," kata Ridwan Kamil seusai menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk "Dialog Demokrasi: Dari Daerah untuk Indonesia" dalam rangka ulang tahun ke-15 The Habibie Center di Jakarta, Selasa (11/11) malam.

Jika 500 kabupaten/kota di Indonesia masing-masing berimprovisasi dan berinovasi dalam pembangunan di daerahnya, menurut dia, hal itu akan sangat berpengaruh bagi kemajuan Indonesia.

"Indonesia lagi di sisi optimistisnya, jadi insya Allah Indonesia hebat datang lebih cepat," ujar dia.

Ridwan meyakini makna Bhinneka Tunggal Ika ada di dalam otonomi daerah. Masing-masing daerah dapat berinovasi membangun daerahnya dengan kebutuhan, kultur, dan sosiologis masyarakatnya. 

Ridwan sendiri berinovasi di Bandung dengan membawa otonomi daerah ke tingkat rukun warga (RW). Dia memberikan anggaran bagi RW untuk berinovasi membangun wilayahnya sendiri-sendiri.

"Otonomi daerah kalau di Bandung saya terjemahkan lagi sampai ke RW. Rukun warga punya daya, punya anggaran untuk melakukan perubahan. Tanpa itu urusan wilayah ke-RW-an harus menunggu juga dari wali kota kan, terpusat juga kan," jelas dia. 

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © ANTARA 2014

Sumber: http://www.antaranews.com/berita/463816/ridwan-kamil-katakan-inovasi-kota-tidak-bisa-diseragamkan