Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) membentuk Konsorsium Riset dan Inovasi untuk mencegah, mendeteksi, dan merespon secara cepat penyakit COVID-19 yang secara singkat disebut sebagai Konsorsium COVID-19.

“Seluruh tim peneliti Kemenristek/BRIN sedang bekerja keras untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespon secara sepat penyakit COVID-19 di antaranya dengan menemukan alat deteksi atau diagnosis, suplemen, obat, dan vaksin untuk pasien COVID-19. Ada target jangka pendek, menengah, dan panjang yang harus dicapai,” papar Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang PS Brodjonegoro dalam video telekonferensi, Kamis (26/3/2020).

Menteri Bambang menjelaskan, konsorsium tersebut dilakukan sehubungan dengan semakin luasnya penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.

Seperti diketahui, penderita infeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali bertambah pada Rabu (25/3/2020). Jumlahnya kini bertambah 105 orang, sehingga total pasien corona menjadi 790 orang.

"Jumlah kasus bertambah 105 dari data kemarin bahwa realnya 685 sehingga total kasus hari ini menjadi 790 orang," kata juru bicara pemerintah Achmad Yurianto saat konferensi pers di Jakarta yang disiarkan langsung, Rabu (25/3/2020).

Sedangkan jumlah korban meninggal dunia dan sembuh juga ikut bertambah. Korban meninggal bertambah 3 orang dan total mencapai 58 orang. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah 1 orang menjadi 31 orang.

Dengan demikian langkah-langkah cepat, tepat, fokus, terpadu, dan sinergis antar Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk melakukan refocusing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam rangka percepatan penanganan (COVID-19) bisa segera dilakukan. (https://www.youtube.com/watch?v=Wrqb6y8ulxg)
 

Add comment


Security code
Refresh